Sabtu, 24 Januari 2009

Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi

Sebelum kita beranjak jauh menelusuri perkembangan teknologi kini, sebaiknya kita review sejarah perkembangan teknologi di bumi ini.

Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041 di Cina oleh seorang bernama Bi Zheng. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436. 

Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Sedangkan majalah yang pertama diterbitkan adalah Gentelman’s Megazine pada tahun 1731 di London. 
Seiring berjalannya waktu, tehnik percetakan meningkat sehingga diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di NKRI. Tehnik yang melebihi kecepatan pengiriman lewat jalur darat maupun air

Tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.

Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad. 

Selanjutnya perkembangan dari telegram ini adalah penemuan yang dilakukan oleh Michael Faraday (1791-1867) yang mampu membuktikan bahwa getaran-getaran logam dapat diubah menjadi impuls-impuls listrik. Inilah yang menjadi cikal-bakal diciptakannya telepon oleh dua orang yang bekerja secara terpisah di Amerika Serikat. Mereka adalah Alexander Graham Bell (1847-1922) dan Elisha Gray (1835-1901). 

Keduanya mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil membuatnya. 

Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu halaman-halaman internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah. Sebagaimana yang dituliskan Joseph Straubhaar dan Robert LaRose dalam buku “Media Now”: 

At the turn of the century, the Web began to converge with conventional electronic media as many of the “dot-com” companies that pioneered the internet ran out of money and died. Consumer interest, in on-line information, entertainment, and electronic shopping, or e-commerce, reached levels comparable to the early days of radio or television. Home computer ownership surpassed 50 percent as personal computer prices plummeted. Forty percent of all U.S. consumers had acces ti the internet at home, school or work, although many minority and low-income families were left behind by the internet craze (NTIA, 2000).

To reach the millions of eyeballs now glued to the Web,conventional media rolled out Web versionof their products and invested in internet properties, internet active televition and on-line newspaper aimed to intergrate Web content with the conventional media consumption experience within the framework of conventional advertising-supported media. Cable TV systems offered internet service, telephone companies placed calls over the internet and traditional broadcasters like NBC AOL’s acquisition of the Time Warner media conglomerate in 2000 marked the beginning of a new phase of integrating “old media” with the new internet media to take advantage of the strengths of both.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

saya secara pribadi setuju dengan adanya kemajuan perkembangan teknologi...teknologi komunikasi khususnya...
tapi masih ada sesuatu yang perlu kita pikirkan adalah dampak dari kemajuan teknologi komunikasi tersebut. mungkin ini menjadi sebuah dilemma.. kenapa??

saat teknokom (teknologi komunikasi) itu berkembang, sadar atau tidak perilaku kita atau sikap kita terhadap lingkungan menjadi berubah pula.

dengan semakin canggihnya alat2 sekarang maka sikap masyarakat sekarang lebih dinilai tidak perduli dengan lingkungan sekitar.
sehingga komunikasi kita dengan lingkungan sekitar akan semakin berkurang.. dalam jangka panjang mungkin setiap orang akan hidup secara individualistis, serta apakah kemajuan teknokom dapat menjaga privasi orang lain???

setelah kita tahu bnyk kejadian yang terekspose di media massa.

re-BRAND mengatakan...

hmmm..no comment ah :p