Rabu, 12 November 2008

Internet Bukan Media Massa!

Internet bukan media massa. Ada yang setuju, ada yang tidak. Yang setuju, biarkan setuju. Bagi yang menyatakan tidak setuju, silahkan membaca artikel ini hingga akhir untuk – setidaknya – menambah wawasan Anda.

Mari kita simak percakapan Abu dan Mas Rahardjo(Kedua nama ini fiktif, jika ada yang tersudutkan karena kesamaan nama atau panggilan, sumpah kami tidak sengaja):

Abu: "Mas Djo, aku kehabisan koran nih. Kamu ada tidak?"

Mas Rahardjo: "Aduh Bu, lihat saja di internet!"

Saran Mas Rahardjo tidak salah. Ia menyuruh Abu untuk pergi ke warung internet dan membuka situs-situs yang dapat menampilkan koran di layar komputer. Setelah kenyang informasi, Abu kembali mendatangi Mas Rahardjo.

Abu: "Djo, aku baru tahu kalau kota Sidoarjo sekarang terendam lumpur"

Mas Rahardjo: "Maksudnya?"

Abu: "Iya, aku barusan iseng-iseng masuk ke situs kompas dot kom, lalu muncul gambar kota Sidoarjo yang sudah terendam lumpur. Ternyata internet bisa seperti koran ya? Senang sekali aku ini"

Mas Rahardjo: "Ah kamu ini, sok tahu, sekarang aku tanya, apa itu internet?"

Abu: " . . . . . . "

Abu tidak dapat menjawab. Abu hanyalah seseorang pengguna internet yang tahu kalau mengetik kompas dot kom, maka ia akan mendapat banyak informasi, selayaknya membaca koran, tapi tidak dapat mendefinisikan internet.

Mas Rahardjo: "Ah kamu ini, gini deh, aku ganti pertanyaannya, terdapat apakah di dalam internet?"

Abu: "Aku tahu, di dalam internet pasti terdapat banyak sekali data, jadi ada suatu operator yang mengisi berita seperti di kompas dot kom. Betul kaan?"

Mas Rahardjo: "Salah. Bu, Internet itu singkatan dari Interconnection Networking."

Abu: "inter..milan?"

Mas Rahardjo: "Hus! Maksudnya, kata 'internet' itu bukan mengacu pada apa yang terdapat di dalamnya, tetapi lebih mengacu pada bagaimana kita bisa mendapat data tersebut"

Abu: " . . . . . . . "

Mas Rahardjo: "Gini, waktu komputer saya disambungkan kabel ke komputermu, maka kedua komputer itu dapat mengirim dan menerima data. Setuju?"

Abu: "Iya"

Mas Rahardjo: "Nah itu dia analogi paling mudah dari pengartian internet"

Abu : " . . . . . . . . . Aku ndak paham mas"

Mas Rahardjo: "Piye to kamu iki!? Begini, bayangkan si kabel tadi namanya internet. Lalu bayangkan jumlah komputer yang tersambung kabel itu ada jutaan. Maka, satu komputer dapat menerima informasi dari jutaan komputer lainnya. Sampai sini mengerti?"

Abu: "Oh, iya"

Mas Rahardjo: "Nah, tadi kan kamu bilang di dalam internet banyak sekali data, bukan, internet itu tidak berisi apa-apa. Karena website lah internet dapat menyampaikan data"

Abu: "Oh . ."

Mas Rahardjo: "Internet bermula dari suatu proyek militer Amerika Serikat yang disebut ARPANet, suatu proyek yang dimulai dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense –DOD) pada tahun 1969. suatu percobaan dalam jaringan secara terpercaya (reliable networking) untuk menghubungkan antara DOD dengan kontraktor penelitian militer, termasuk sejumlah besar universitas yang melakukan penelitian dengan dana militer"

"ARPA singkatan dari Advanced Research Projects Agency, cabang dari Defence (Pertahanan) yang mempunyai kewajiban membagi-bagikan uang grant. Sehingga menjadi DARPA (Defence-ARPA). ARPANet mulai dengan 3 komputer kecil yang dikoneksi di California digabungkan dengan satu di Utah, tetapi secara cepat berkembang di seluruh kontinen. Internet ini mulai tumbuh pesat pada dekade 1990"

"Jadi, internet ini adalah alat transportasi saja, sedangkan website adalah sebagian dari bentuk tampilan yang menjadi tujuan kita"

"Paham kamu Bu?"

Abu: "Wah, Mas Rahardjo hebat sekali, dapat mengerti tentang internet. Berarti kompas dot kom itu hanyalah web tujuan kita, yang ketika di-klik akan muncul website yang diantarkan internet"

"Istilah media massa untuk internet apa dong mas?"

Mas Rahardjo: "Nah, masih nyambung dengan penjelasan yang tadi, website adalah sebagian bentuk dari media yang diantarkan internet. Maka, website yang menampilkan wajah seperti koran(seperti media massa cetak) yang berfungsi selayaknya media massa cetak, disebut media online"

Abu: "Wah, ternyata seperti itu, berarti dapat aku bilang bahwa internet bukan media massa"

Mas Rahardjo: "Sip! Kamu ternyata mampu menyimak dengan baik Abu.."

Abu: "Iya dong mas, ngomong-ngomong, aku ada pertanyaan mas.."

Mas Rahardjo: "Apa itu?"

Abu: "Internet apa yang mahal?"

Mas Rahardjo: " . . . ? Aku ndak tahu"

Abu: "Jawabannya adalah internet di MAMIRI (Indomi telor kornet, semua tujuh ribu Rupiah)"