Rabu, 17 Desember 2008

Satu Kota Serempak Online!

Postingan ini masih di tahun 2008. Dimana pada saat kami memposting, Obama pun belum dilantik jadi Presiden Amerika Serikat. Dalam waktu yang tak bisa dipause, marilah kita melihat teknologi apa yang terbaru saat ini.
Berbagai macam gadget pasti berkecamuk dalam kepala Anda. Kalau bukan gadget, mungkin mobil super canggih, atau bisa juga alat militer yang sangat mengerikan. Pikiran Anda tidak salah. Tetapi blog ini akan sumpek jika membahas itu semua. Kami akan memberikan clue mengenai teknologi tersebut.
Teknologi yang akan kami bahas, memungkinkan kita mengakses internet gratis, bahkan pada saat kita baru bangun tidur dan masih di tempat tidur. Teknologi ini memungkinkan kita untuk serempak online satu kota! Nah, penasaran kan? Apakah sebenarnya teknologi tersebut?
Eng..ing..eng.. Teknologi yang kami bahas di postingan kali ini adalah WiMAX atau nama panjangnya Worldwide Interoperability for Microwave Access.
Apakah itu? Wimax adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh.
Kasarnya, kalau kita ke café yang bisa hotspot biasanya jangkauan sinyal hanya di dalam café tersebut. Tetapi Wimax dengan jangkauan sangat luas, ukuran café tersebut bisa digunakan untuk satu kota!
Wimax merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia.

Pada dasarnya, cara kerja WiMAX tidak jauh berbeda dengan Wi-Fi. Hanya saja WiMAX memiliki kecepatan yang lebih tinggi, jangkauan yang lebih luas, dan penanganan user yang lebih banyak. Seperti halnya pada Wi-Fi, WiMAX juga bekerja pada gelombang frekuensi rendah yaitu antara 2 GHz dan 11 GHz. Range frekuensi ini tidak mudah terganggu dengan benda-benda yang mungkin bisa menghalangi jalur data sehingga merupakan pilihan yang tepat sebagai media penghantar aliran data kecepatan tinggi. Saat ini, Wi-Fi berkecepatan tinggi hanya mampu menghantarkan bandwidth sebesar 54 megabit per detik, itu pun bila bekerja pada kondisi optimal. WiMAX memiliki kemampuan lebih baik dalam hal ini. Dengan 70 Mbps, WiMAX dapat melayani ratusan user sekaligus dengan kecepatan setara cable-modem untuk setiap user-nya.
Bila membandingkan Wi-Fi dan WiMAX maka perbedaan terbesar bukan pada kemampuan bandwidth pada setiap sistem, melainkan pada jangkauannya. Sebuah WiMAX Tower mampu merangkul user yang berada pada kisaran 50 km pada kondisi geografis yang baik. Hal ini adalah kabar yang sangat menggembirakan terutama untuk para ISP yang sudah menawarkan koneksi Wi-Fi pada paket koneksi Internet mereka. Sebab dengan menggunakan WiMAX, ISP tidak perlu lagi membangun banyak repeater seperti yang digunakan pada Wi-Fi. Ini dikarenakan jangkauan nya yang sangat luas. Bayangkan, sebuah ISP hanya membutuhkan satu buah antena untuk menjangkau ratusan user-nya yang tersebar di seluruh penjuru kota.

Suatu hal yang baru, pastilah memiliki dampak. Baik positif atau negatif. Berhubung teknologi ini adalah suatu teknologi komunikasi, mari kita “senggol” dampak tersebut dari sifat komunikasi.
Mari kita mulai, dari sifat yang pertama, yaitu interactivity. Agar tidak ada yang bingung, kami sedikit memberi ulasan sekilas terhadap sifat komunikasi ini. Sifat interactivity adalah sebuah kemampuan dari teknologi komunikasi baru, biasanya melibatkan komputer untuk dapat “berbicara” balik (talk back) kepada usernya. Hampir seperti individu yang terlibat dalam kegiatan konfersasi.
Dalam Wimax, interactivity diwujudkan oleh pengguna yang chatting, saling mengirim email atau pengiriman pesan, iklan atau apapun yang membuat pengguna seolah mendapat “pembicaraan” dari komputer.
Sifat yang kedua yaitu demassified. Atau bisa disebut perubahan sifat media, yang dari konsumsi massa, menjadi konsumsi perorangan. Nah, ciri dari sifat ini adalah sebuah era yang ditandai semaki aktifnya user memilih media massa yang diinginkan.
Jika Wimax telah terpasang dan siap dipakai, berarti user/pengguna mempunyai satu option baru dalam mengarungi media massa. Wimax yang dapat diakses dari rumah sendiri tentu menjadi pertimbangan dibandingi dengan media massa lain.
Asynchronous adalah sifat yang ketiga sekaligus terakhir dibahas dalam posting ini. Asynchronous berarti tidak serempak. Analogi kasarnya adalah, ketika koran menerbitkan eksemplarnya, ambil contoh Koran Kompas, maka satu Nusantara akan membaca rubrik dan informasi yang sama.
Tetapi sekarang, langsung dengan Wimax, maka ambil contoh dua orang yang sedang online mencari bahan tentang “eskrim”. Webpage yang diakses pasti jauh berbeda. Links yang ditelusuri juga akan jauh berbeda. Tentunya perbedaan jauh dengan koran dan teknologi ini, bukan?

Terimakasih kepada (Yang menginspirasikan kami) :
Anon. - . WiMaX. http://www.roseindia.net/technology/wimax/
Anon. , 2007. WiMAX Tutorial. http://www.tutorial-reports.com/wireless/wimax/tutorial.php
Blacharski, Dan. 2008. What Is WiMAX. http://www.wisegeek.com/what-is-wimax.htm
Marszalek, Marcin. 2007. Voice over WiMAX - Changing the Rules of Telecom. http://www.wimax.com/commentary/spotlight/voice-over-wimax-changing-the-rules-of-telecom/
Oates, John. 2006. Milton Keynes gets WiMAX. http://www.theregister.co.uk/2006/08/21/pipex_miltonkeynes_wimax_wireless/
Ohrtman, Frank. 2006. WIMAX in 50 Pages: A SIMPLE EXPLANATION TO A COMPLEX SUBJECT. http://www.wimax.com/education/wimax/what_is_wimax
Rosenbush, Steve. 2005. Why Wimax could hit hotspot. http://www.businessweek.com/technology/content/oct2005/tc2005105_6161_tc024.htm
Roush, Wade. 2004. Why WiMAX?. http://www.technologyreview.com/Infotech/13870/
Sciannamea, Michael. 2005. WiFi and Mobile WiMAX: Friends or Foes. http://wimax.weblogsinc.com/2005/12/22/wifi-and-mobile-wimax-friends-or-foes/
Tag: WiMAX, Interconnection Technology, Broadband Internet Access, Wireless Internet Connection

Rabu, 12 November 2008

Internet Bukan Media Massa!

Internet bukan media massa. Ada yang setuju, ada yang tidak. Yang setuju, biarkan setuju. Bagi yang menyatakan tidak setuju, silahkan membaca artikel ini hingga akhir untuk – setidaknya – menambah wawasan Anda.

Mari kita simak percakapan Abu dan Mas Rahardjo(Kedua nama ini fiktif, jika ada yang tersudutkan karena kesamaan nama atau panggilan, sumpah kami tidak sengaja):

Abu: "Mas Djo, aku kehabisan koran nih. Kamu ada tidak?"

Mas Rahardjo: "Aduh Bu, lihat saja di internet!"

Saran Mas Rahardjo tidak salah. Ia menyuruh Abu untuk pergi ke warung internet dan membuka situs-situs yang dapat menampilkan koran di layar komputer. Setelah kenyang informasi, Abu kembali mendatangi Mas Rahardjo.

Abu: "Djo, aku baru tahu kalau kota Sidoarjo sekarang terendam lumpur"

Mas Rahardjo: "Maksudnya?"

Abu: "Iya, aku barusan iseng-iseng masuk ke situs kompas dot kom, lalu muncul gambar kota Sidoarjo yang sudah terendam lumpur. Ternyata internet bisa seperti koran ya? Senang sekali aku ini"

Mas Rahardjo: "Ah kamu ini, sok tahu, sekarang aku tanya, apa itu internet?"

Abu: " . . . . . . "

Abu tidak dapat menjawab. Abu hanyalah seseorang pengguna internet yang tahu kalau mengetik kompas dot kom, maka ia akan mendapat banyak informasi, selayaknya membaca koran, tapi tidak dapat mendefinisikan internet.

Mas Rahardjo: "Ah kamu ini, gini deh, aku ganti pertanyaannya, terdapat apakah di dalam internet?"

Abu: "Aku tahu, di dalam internet pasti terdapat banyak sekali data, jadi ada suatu operator yang mengisi berita seperti di kompas dot kom. Betul kaan?"

Mas Rahardjo: "Salah. Bu, Internet itu singkatan dari Interconnection Networking."

Abu: "inter..milan?"

Mas Rahardjo: "Hus! Maksudnya, kata 'internet' itu bukan mengacu pada apa yang terdapat di dalamnya, tetapi lebih mengacu pada bagaimana kita bisa mendapat data tersebut"

Abu: " . . . . . . . "

Mas Rahardjo: "Gini, waktu komputer saya disambungkan kabel ke komputermu, maka kedua komputer itu dapat mengirim dan menerima data. Setuju?"

Abu: "Iya"

Mas Rahardjo: "Nah itu dia analogi paling mudah dari pengartian internet"

Abu : " . . . . . . . . . Aku ndak paham mas"

Mas Rahardjo: "Piye to kamu iki!? Begini, bayangkan si kabel tadi namanya internet. Lalu bayangkan jumlah komputer yang tersambung kabel itu ada jutaan. Maka, satu komputer dapat menerima informasi dari jutaan komputer lainnya. Sampai sini mengerti?"

Abu: "Oh, iya"

Mas Rahardjo: "Nah, tadi kan kamu bilang di dalam internet banyak sekali data, bukan, internet itu tidak berisi apa-apa. Karena website lah internet dapat menyampaikan data"

Abu: "Oh . ."

Mas Rahardjo: "Internet bermula dari suatu proyek militer Amerika Serikat yang disebut ARPANet, suatu proyek yang dimulai dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense –DOD) pada tahun 1969. suatu percobaan dalam jaringan secara terpercaya (reliable networking) untuk menghubungkan antara DOD dengan kontraktor penelitian militer, termasuk sejumlah besar universitas yang melakukan penelitian dengan dana militer"

"ARPA singkatan dari Advanced Research Projects Agency, cabang dari Defence (Pertahanan) yang mempunyai kewajiban membagi-bagikan uang grant. Sehingga menjadi DARPA (Defence-ARPA). ARPANet mulai dengan 3 komputer kecil yang dikoneksi di California digabungkan dengan satu di Utah, tetapi secara cepat berkembang di seluruh kontinen. Internet ini mulai tumbuh pesat pada dekade 1990"

"Jadi, internet ini adalah alat transportasi saja, sedangkan website adalah sebagian dari bentuk tampilan yang menjadi tujuan kita"

"Paham kamu Bu?"

Abu: "Wah, Mas Rahardjo hebat sekali, dapat mengerti tentang internet. Berarti kompas dot kom itu hanyalah web tujuan kita, yang ketika di-klik akan muncul website yang diantarkan internet"

"Istilah media massa untuk internet apa dong mas?"

Mas Rahardjo: "Nah, masih nyambung dengan penjelasan yang tadi, website adalah sebagian bentuk dari media yang diantarkan internet. Maka, website yang menampilkan wajah seperti koran(seperti media massa cetak) yang berfungsi selayaknya media massa cetak, disebut media online"

Abu: "Wah, ternyata seperti itu, berarti dapat aku bilang bahwa internet bukan media massa"

Mas Rahardjo: "Sip! Kamu ternyata mampu menyimak dengan baik Abu.."

Abu: "Iya dong mas, ngomong-ngomong, aku ada pertanyaan mas.."

Mas Rahardjo: "Apa itu?"

Abu: "Internet apa yang mahal?"

Mas Rahardjo: " . . . ? Aku ndak tahu"

Abu: "Jawabannya adalah internet di MAMIRI (Indomi telor kornet, semua tujuh ribu Rupiah)"

Rabu, 17 September 2008

filosofi bikinitugas

About Us:

Blog ini adalah pemenuhan tugas mata kuliah “Perkembangan Teknologi Komunikasi”, Jurnalistik Fikom Unpad Bandung. Blog ini fokus kepada hal-hal di sekitar perkembangan teknologi komunikasi. Nama “Bikinitugas” pun dipakai karena kami bervisi menjadikan blog ini sebagai referensi “tugas” Anda dalam persoalan teknologi komunikasi. So, selamat membaca dan berkomentar!

Muhamad Rizki Kurniawan

Iche Kusumaningrum

Jurnalistik 2006

B I K I N – I N I – T U G A S !