Sabtu, 24 Januari 2009

Refleksi Perkembangan Teknologi Saat ini

Ironisme perkembangan teknologi di Indonesia adalah kejomplangan perkembangan teknologi dengan kemampuan manusianya menggunakan teknologi tersebut. Ambil contoh, sekarang handset kita sudah ada yang mampu melakukan layanan 3G atau push-email, tapi kebanyakan masyarakat Indonesia belum mengerti apa yang dapat mereka lakukan dengan teknologi tersebut atau bahkan hanya ikut-ikut trend saja.

Kebijakan vendor mengikuti perkembangan teknologi dunia memang murni bisnis, tetapi dampak pola konsumtif masyarakat yang semakin terlihat bukan berarti tidak berhubungan dengan kebijakan vendor tersebut mengekspansi teknologinya.

Sekarang tarif telepon sangat murah, bahkan koneksi internet lewat handphone juga murah meriah. Nah, dengan begitu maka dalam masyarakat kita akan membentuk suatu pola yang membuat seseorang harus punya barang-barang yang speknya sanggup melakukan koneksi internet cepat, bahkan 3G. Hal itu mungkin dilakukan semata-mata agar dirinya senantiasa diterima di lingkungannya.

Tingkat literasi media kebanyakan masyarakat kita masih lemah, terlihat dari sinetron yang tetap saja memiliki rating tertinggi. Itu baru ditilik dari televisi. Jika menilik secara luas, termasuk penggunaan handphone, bahkan laptop, bukan mustahil kita “dihajar” habis-habisan oleh yang namanya sifat konsumerisme tinggi.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

iyaaa bner jg yaa,
teknologi zaman sekrang udah keren bgt! tapi malah buat manusia nya jadi tambah keteteran apalagi soal uang, kan tambah canggih itu teknologi, tambah mahal!
:)

anna ihfiana mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

setuju banget kang..
jaman sekarang nih serba ga matching. handphone canggih-canggih, fitur oke dan helping banget, tapi si pemilik tidak memfungsikan handphone-nya itu dengan maksimal. gaya-gayaan doang. yang ngerti malah ga punya uang buat beli karena kemahalan.

sinetron semakin ga masuk akal, semakin disukain kali ya. pembodohan masal >,<


- Ayas 2008

Anonim mengatakan...

teknologi yg harusnya mempermudah aktivitas manusia, malah sekarang balik nyerang manusia itu sendiri,well walopun sebenernya g semua seperti itu, cma bbrapa ato sebagian orang yang "worried" about being nerd if they cant have some of that tech, even actually they dont know what is it for.

Anonim mengatakan...

yagh..yagh...

sayangnya semua tekhnologi yang seharusnya bisa membantu manusia, justru terkadang jadi merugikan manusia karna kurangnya sosialisasi dari pencipta..

selain itu sifat dasar manusia yang selalu ingin di terima oleh lingkungannya, harusnya bisa sedikit di kontrol, jangan sampai mereka mengikuti lingkungannya tanpa memikirkan dampak positif dan negatifnya bagi diri sendiri..

greenalertgogogo! mengatakan...

Hmmm.....
Ini nih.. Budaya kita tidak siap menerima Teknologi .. tidak bisa melihat dari fungsionalitas suatu alat... malah dijadiin ajank .. untuk membuat strata sosial yang lebih jelas.. Hahhhh.. apa yang harus diluruskan sebenarnya cara berpikir masyarakat itu sendiri harus sadar, dan akhirnya kan tau sendiri.. seolah2 masyarakat kita ini adalah highend user..padahal hanya dijadikan tempat untuk menghasilkan profit yang besar ...oleh orank yang lebih pintarrr HUahahaaaaaaa

Anonim mengatakan...

gw stuju sama pemikiran kaya gini.ini ni yang namanya globalisasi.tapi globalisasi kalo gak didukung ama otak ya jadinya kuno-kuno juga.ketimpangannya tu jauh banget antara negara2 maju dengan negara2 berkembang kaya kita.

Anonim mengatakan...

hmmm....
bener juga sih...

tp bnyk kendala yg terjadi seiring bertambah kemajuan itu...

iya kan?

Anonim mengatakan...

Hm. Dibilang belum siap nerima kejauan sih juga enggak ya...
Pernah tau survey ga sih, orang asia itu emang stylish bgt, jd sasaran empuk buat pasar orang barat.
jadi ya, wajar lah klo org Indonesia cuma bli barang atas nama 'keren' n ga tau maksimalin fungsinya..
Dibilang konsumerisme... ya bagus juga dong, hahha. penghasilan pengusaha dari pajak jadi gede. lagian, konsumerisme ato ga, itu mah relatif bgt....
klo emg dia mampu beli, knp mesti dibilang konsumerisme???? gapapa lah ga maksimal bgt make tu alat, emgnya kalo disurvei seberapa besar sih penghuni indonesia ngerti dengan sangat alat" yg mereka punya (mis. HP)...
sudahlah.. don't judge anyone else if u cant talk to ur self....

Anonim mengatakan...

perkembangan yang ada rasanya tak berbanding lurus dengan segala aspek yang seharusnya ikut membaik.....

malah menurut saya dengan adanya perkembangan teknologi seperti saat ini manusia diajak semakin menggila dan lebih rusak........

like EFEK RUMAH KACA say's Kenakalan Remaja Di Era-Informatika!!!!!!