Selasa, 27 Januari 2009
CUCU (cuma curhat)
Tetapi ternyata setelah dicoba, blognya menjadi "ribet" alias harus mengklik dulu link untuk dapat membaca keseluruhan artikel.
Maka dari itu, pertimbangan "tidak mau memuat Anda ribet" maka kami tetap mempertahankan halaman blog ini seminim mungkin dari hal yang membuat Anda ribet tadi.
ini quote yang tiba-tiba muncul di benak kami:
"lebih baik scrolling daripada klik dan menunggu sementara pulsa tersedot lagi"
Sabtu, 24 Januari 2009
Refleksi Perkembangan Teknologi Saat ini
Ironisme perkembangan teknologi di Indonesia adalah kejomplangan perkembangan teknologi dengan kemampuan manusianya menggunakan teknologi tersebut. Ambil contoh, sekarang handset kita sudah ada yang mampu melakukan layanan 3G atau push-email, tapi kebanyakan masyarakat Indonesia belum mengerti apa yang dapat mereka lakukan dengan teknologi tersebut atau bahkan hanya ikut-ikut trend saja.
Kebijakan vendor mengikuti perkembangan teknologi dunia memang murni bisnis, tetapi dampak pola konsumtif masyarakat yang semakin terlihat bukan berarti tidak berhubungan dengan kebijakan vendor tersebut mengekspansi teknologinya.
Tingkat literasi media kebanyakan masyarakat kita masih lemah, terlihat dari sinetron yang tetap saja memiliki rating tertinggi. Itu baru ditilik dari televisi. Jika menilik secara luas, termasuk penggunaan handphone, bahkan laptop, bukan mustahil kita “dihajar” habis-habisan oleh yang namanya sifat konsumerisme tinggi.
Demam Blackberry
Anda pasti familiar dengan nama Blackberry? Seperti apakah itu? Apakah Anda benar-benar membutuhkan fasilitasnya, atau sekedar "ikut arus" pergaulan? Simak!
Blackberry adalah device yang sama dengan handphone lain, bisa menjalankan fungsi dasar untuk telepon dan sms, yang membedakannya hanyalah Operating System pada handphone blackberry merupakan Operating System (OS) berbasis Java buatan RIM (vendor Blackberry).
Handphone saya juga bisa beremail ria, via GPRS/3G/HSDPA malah, terus bedanya?
Blackberry device juga bisa menggunakan GPRS dan 3G (seri tertentu, setahu saya baru 8707), namun bedanya adalah, jika pada device lain untuk menarik email ke inbox kita harus dilakukan secara manual (PULL technology) atau jikapun ada kita harus menginstall 3rd party software sementara dengan blackberry, email muncul tanpa ?diundang? eh maksudnya ditarik, seperti pengiriman SMS, email di blackberry akan muncul beberapa saat setelah dikirimkan oleh pengirim ke blackberry kita - bahasa kerennya menggunakan teknologi PUSH.
Pda phone juga bisa PUSH email juga dengan software 3rd party
Untuk harga memang mahal, karena kualitas blackberry device sangat dapat diandalkan (baca: tahan banting), boleh percaya boleh gak, beberapa rekan-rekan di milis id-blackberry bahkan punya pengalaman mengesankan dengan blackberry mereka, ada yang kecebur di got, kecebut di wastafel, jatuh dari ketinggian beberapa meter dan paling seru, ada yang menggunakan blackberry 8700-nya untuk membuka cangkang kepiting saat makan sea-food.
Kekurangan?
Almost perfect sih, tapi namanya buatan manusia pasti gak ada yang sempurna, berikut yang saya alami kelemahan yang dirasakan:
Hantu pemakan email/sms, disebut demikian karena sampai saat ini ada device blackberry yang entah kenapa bisa menghilangkan email/sms kita. beberapa rekan-rekan bahkan melihat sendiri di list emailnya, email hilang 1 demi 1 seperti di manual delete, padahal mereka tidak melakukan hal tersebut. Penyebab yang paling mungkin adalah memory internal blackberry yang mengecil, sehingga device blackberry secara otomatis men-delete email/sms yang ada untuk menaikkan besarnya memory internal. Solusi sementara saat ini, selalu lakukan update device blackberry anda dengan versi Operating system (OS) terbaru, semakin terkini kan semakin stabil. kemudian juga install software untuk memanage memory (auto-free tanpa mendelete email/sms). Lalu, pastikan email/sms penting di backup atau forward saja ke email penampung arsip anda.
Software, ya software blackberry sangat sedikit dan semuanya harus berbayar (jarang banget ada freeware), yang merupakan kelebihan namun kekurangan blackberry adalah softaware yang kita gunakan pasti harus melalui otorisasi RIM (blackberry kita pasti selalu connect ke server RIM sebagai penyedia layanan blackberry), sehingga software blackberry hampir tidak mungkin dibajak, so, buat yang akan menggunakan blackberry siapin dana lebih dan credit card untuk membeli software blackberry yang anda butuhkan tentunya.
Austis dan ?gila? sendiri, loh kok bisa? iya, buat beberapa orang email yang datang seperti SMS ini dapat menjadi addicted (ketagihan), bayangkan jika kita tidak dapat mengontrol waktu kapan harus melihat blackberry kita-orang terdekat, pacar, teman, orang tua, anak bahkan bisa terlupakan. Jadi pastikan anda menggunakan blackberry dengan bijak
Nah kembali kepada esensinya, jika anda :
- ingin menggunakan layanan blackberry
- handset sudah support Blackberry Connect
- tidak menginginkan penggunaan handset blackberry
- hanya membutuhkan 3 email account dengan trafic beberapa puluh email
- rela battery handset anda lebih boros dan panas
- rela kadang-kadang harus mereset handset anda
- rela performance handset anda sedikit lebih lambat.
- rela tidak puas dengan PULL email bawaan dari handset anda.
Silakan menggunakan Blackberry Connect.
http://obie2502.wordpress.com/2008/10/22/apa-itu-blackberry-apa-bedanya-dengan-handphone-lain/
Tahu 3G, Tapi 1G?
Saat ini terjadi persaingan yang ketat antara 2 teknologi komunikasi yaitu selular dan FWA (fixed Wireless Access). Ditilik dari sejarahnya, perkembangan teknologi komunikasi terutama teknologi selular sudah di mulai sejak pertengahan tahun 90-an dengan mengusung teknologi 1G (Generasi Pertama) dengan menggunakan teknologi AMPS (Advance Mobile Phone System). Dimana teknologi AMPS ini pertama kali dipergunakan oleh pihak militer di Amerika Serikat.
Akhir tahun 90-an muncullah teknologi 2G (Generasi Kedua). perbedaan utama dari teknologi G1 dan G2 adalah G1 masih menggunakan sistem Analog sedangkan G2 sudah menggunakan sistem Digital. Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA (time division multiple access) dan CDMA (code division multiple access). TDMA sendiri berkembang ke dalam beberapa versi, yaitu GSM di Eropa, IDEN di Amerika, PDC di Jepang. Sedangkan CDMA berkembang pesat di AS dan Kanada. Kemampuan mencolok teknologi 2G adalah tidak hanya dapat digunakan untuk telpon,(voice) tetapi juga untuk mengirim SMS (Short Message Service) yaitu mengirim pesan singkat dengan menggunakan text.Dengan adanya kehadiran teknologi generasi kedua, maka muncullah telnologi selular yg baru yaitu, GSM (Global System for Mobile communications) Suatu sistim komunikasi wireless 2G. Frekuensi yang dapat digunakan dalam GSM adalah 850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz dan 1900Mhz.
Generasi selular kedua yang mempebaharui generasi pertama dalam bidang teknologinya yaitu digital, yang pada teori dasarnya merupakan pembaharukan dalam bidang transfer data, contohnya adalah GSM (menggunakan protokol CSD, HSCSD, GPRS dan EDGE) dan cdmaOne.Dengan adanya teknologi Generasi Kedua ini membuat perkembangan teknologi semakin cepat dengan menghadirkan berbagi kelebihan/fitur yang ditawarkan teknologi generasi kedua ini selain mengirim SMS dan voice. Tapi semua kelebihan ini juga masih belum memuaskan para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih bagus dengan segala kelebihannya dri teknologi terdahulu (generasi pertama dan kedua).
Maka awal tahun 2000 an muncullah teknologi generasi 2.5 (2.5 G) yang mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) Suatu protokol yang mengatur cara kerja transfer data pada sistim wireless GSM. Dalam teorinya kecepatan transfer data EDGE dapat mencapai 384 Kbps. Teknologi 2G ada perbaikan cukup signifikan, sehingga muncullah variannya, yaitu 2.5G dan 2.75G. Varian ini tidak dibuat oleh konsorsium, tetapi sebagai strategi pemasaran oleh beberapa pabrik ponsel. Ciri khas teknologi 2.5G (generasi dua setengah) adalah teknologi GPRS (global package radio service) yang dapat digunakan untuk berkirim data dalam jumlah besar, tidak seperti SMS yang hanya dapat mengirim dan menerima alfa numerik saja. Generasi 2.5G ini ada juga yang menamakannya dengan generasi 2.75G, karena lebih dekat dengan teknologi 3G. Teknologi 2.5G (atau 2.75G) ini, di sistem GSM disebut sistem EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) sedang pada sistem CDMA disebut dengan CDMA 2000 1x.
Keduanya memiliki kecepatan transfer data mendekati 144KB/detik. Evolusi dan perkembangan teknologi komunikasi ini tidak berhenti sampai disini, Negara-negara besar di Dunia baik itu Eropa, Asia & Amerika secara berlomba-lomba mengembangkan inovasi dan penelitian untuk menghadirkan teknologi yang mutakhir. Setelah adanya teknologi Generasi Pertama, Kedua dan teknologi 2.5 G, maka disusul kemudian dengan Generasi Ketiga (3G) yang menawarkan kelebihan yg lebih baik lagi baik dari segi kemampuan fitur dan Transfer Data dengan memiliki kecepatan Transfer data lebih cepat dari sebelumnya dalam menghadirkan layanan yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan.
“Kirim Lewat Bluetooth Dong!”
Kalimat diatas sudah sering kita dengar sehari-hari. Tetapi apakah sebenarnya Bluetooth itu? Malu dong jika tak bisa menjawabnya secara gamblang.
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Sejarah Bluetooth
Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth.
Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint.
Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
Sebelum kita beranjak jauh menelusuri perkembangan teknologi kini, sebaiknya kita review sejarah perkembangan teknologi di bumi ini.
Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041 di Cina oleh seorang bernama Bi Zheng. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436.
Seiring berjalannya waktu, tehnik percetakan meningkat sehingga diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di NKRI. Tehnik yang melebihi kecepatan pengiriman lewat jalur darat maupun air
Tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.
Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.
Keduanya mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil membuatnya.
Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu halaman-halaman internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah. Sebagaimana yang dituliskan Joseph Straubhaar dan Robert LaRose dalam buku “Media Now”:
At the turn of the century, the Web began to converge with conventional electronic media as many of the “dot-com” companies that pioneered the internet ran out of money and died. Consumer interest, in on-line information, entertainment, and electronic shopping, or e-commerce, reached levels comparable to the early days of radio or television. Home computer ownership surpassed 50 percent as personal computer prices plummeted. Forty percent of all U.S. consumers had acces ti the internet at home, school or work, although many minority and low-income families were left behind by the internet craze (NTIA, 2000).
To reach the millions of eyeballs now glued to the Web,conventional media rolled out Web versionof their products and invested in internet properties, internet active televition and on-line newspaper aimed to intergrate Web content with the conventional media consumption experience within the framework of conventional advertising-supported media. Cable TV systems offered internet service, telephone companies placed calls over the internet and traditional broadcasters like NBC AOL’s acquisition of the Time Warner media conglomerate in 2000 marked the beginning of a new phase of integrating “old media” with the new internet media to take advantage of the strengths of both.